Gus Mus Baca Hizib Nashar Untuk Penganiaya Palestina

Gus Mus Baca Hizib Nashar Untuk Penganiaya Palestina

,

KH Ahmad Mustofa Bisri menyebutkan, perjuangan Palestina untuk merdeka dari penjajahan begitu lama, sama seperti bangsa Indonesia.

"Mereka gigih sampai sekian lamanya. Sama seperti kita, mempertahankan kemerdekaan kita," kata Gus Mus sebelum acara Doa Untuk Palestina dimulai di Taman Ismail Mazuki, Kamis (24/8).

Ada deretan tokoh-tokoh nasional, terutama yang hadir dalam acara ini, terutama para budayawan. Mereka antara lain adalah Butet Kartaredjasa, Joko Pinurbo, Acep Zamzani Nomor, Taufiq Ismail, Zawawi Imron, Abdul Hadi WM, dan lain. Selain itu, yang dipastikan hadir adalah hadir juga ahli tafsir kondang Indonesia HM Quraish Shihab.

Gus Mus menuturkan awalnya hanya memberikan informasi akan membuat acara Doa Untuk Palestina. Namun kemudian, mereka menyambut baik informasi yang diberikan Gus Mus tersebut. Oleh sebab itu, Gus Mus menilai, kehadiran para tokoh tersebut menandakan kalau mereka memiliki satu rasa terhadap Palestina.

"Menandakan kalau kita merasa. Kita simpati kepada saudara kita yang perjuangannya sama dengan kita," kata Gus Mus.

Adapun puisi yang akan dibaca adalah puisi-puisinya penyair Palestina.

Mengutip UUD Indonesia, Gus Mus tegas tegas mengatakan bahwa segala bentuk penjajahan harus ditentang.

"Sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan," tutupnya.

KH Ahmad Mustofa Bisri juga membaca bait-bait Hizib karya syekh syazili pada acara doa untuk Palestina di kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8) malam. Gus Mus membaca bait-bait Hizib syadzili yang lazim dibaca kalangan pesantren dalam menghadapi bahaya.

"Ad-dua silahul mukmin. Doa adalah senjata orang-orang beriman," kata Gus Mus.

Saya pada kesempatan ini, kata Gus Mus, akan membaca doa luar biasa karya pendiri tarekat syaziliyah, syekh Abul Hasan asSyadzili.

Gus Mus kemudian membaca sejumlah bait hizib syazili yang mengandung rima-rima yang munasabah dengan penghancuran para penganiaya.

"Ya Allah, hancurkan orang-orang zalim karena mereka sudah keterlaluan dalam berbuat aniaya," kata Gus Mus yang membaca terjemahan cuplikan bait-bait Hizib Nashar. ( Nu Online )

TerPopuler